Pelayanan Puskesmas Batunyala Dikeluhkan


Lombok Tengah.JournalNTB.Com. Buntut dari meninggalnya Pasien bernama Ustas Solihin Warga dusun Lendang Kelotok Desa Batunyala  Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah diduga terjangkit  "Demam berdarah (DBD)" yang pernah dirawat di Puskesmas Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Menuai protes soal Lambannya Pelayanan di Puskesmas setempat. Protes itu datang dari Kerabatnya bernama Bapak Wildan (57)  Alamat dusun Lendang Kelotok Desa Batunyala. selain lambannya Pelayanan, Pasien ketika dirawat di Puskesmas tidak ada hasil yg jelas dalam pemeriksaan hasil darah berdasarkan pemeriksaan Laboratorium, anehnya lagi, hasil Laboratorium anaknya diketahui penyakitnya setelah dirawat di RSU Cahaya Medical di Leneng Praya. Bahkan sudah 4 hari anaknya dirawat di Puskesmas Batunyala tidak satupun Perawat ataupun dokter yang mengetahui penyakit anaknya (Ustas Solihin red). 

Hal itu di ungkapkan oleh  bapak Wildan (57) pada saat pihak puskesmas Desa Batunyala melakukan penyuluhan terkait bahayanya Demam Berdarah (DBD) berlangsung di ruang utama Kantor Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Kamis (06/01/2022).

Keluarga (Ayah ) Korban sangat menyayangkan pelayanan pihak petugas ataupun dokter di Puskesmas Desa Batunyala yang kurang tanggap.

Menurutnya, Puskesmas merupakan ujung tombak penyedia Layanan Kesehatan ditingkat Kecamatan. Sehat dan sakit nya warga Batunyala, banyak tergantung dari Puskesmas setempat.

"Jika dokter sebagai jantung layanan kesehatan saja tidak ada di puskesmas bagaimana mungkin Puskesmas dapat menjalankan fungsi lain, prakarsa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat atas penting nya budaya hidup sehat," ujar  Bapak Wildan di hadapan pihak Petugas penyuluh puskesmas, Kepala Desa Batunyala H Zaenudin dan Kepala UPTD Puskesmas Batunyala. 

Sebagai garda terdepan, Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat atas jasa layanan kesehatan.

"Mereka bayar, bukan gratisan. Kendati Pasien umum atau menggunakan BPJS  sekalipun, mereka wajib dilayani dengan baik," ujar Warga yang juga tokoh masyarakat serta diamini Para Kadus yang hadir dalam Acara sosialisasi Bahaya gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus demam berdarah itu. 

Sebab, kata Warga nantinya Puskesmas akan melakukan klaim atas jasa layanan yang diberikan berdasarkan nomor kartu anggota asuransi kesehatan pasien.

"Dokter yang bertugas itu tidak boleh mengenyampingkan tugasnya di puskesmas. Jangan ketika ada jual sayur semua petugas Puskesmas Rame rame datang belanja kendati pasien dikesampingkan apalagi lebih memperioritaskan tugas diluar." tegasnya.

Seharusnya, lanjut Bapak Wildan, kalau dokter tersebut diangkat oleh pemerintah, maka yang harus diprioritaskan adalah bekerja kepada rumah sakit pemerintah, bukan kepada rumah sakit swasta. Jika tidak konsisten dan loyal, mundur saja. Berikan kesempatan kepada tenaga medis lain yang berintegritas.

Soal mobil Ambulance pihak desa juga siap membantu sebab mobil Ambulance  didesa siap 24 jam." kita siap membantu pelayanan Mobil Ambulance karena keselamatan nyawa lebih penting." ujar H Zaenudin kepala Desa Batunyala dihadapan peserta.

Kedepan, pihak Puskesmas Batunyala beserta jajaran nya diharapkan agar pelayanan kepada masyarakat harus diutamakan, memberikan pertolongan keselamatan dulu harus menjadi prioritas, " masalah Admistrasi sebaiknya itu dikesampingkan dulu," tandas Kades.

Sementara, itu pihak Puskesmas Batunyala Yadik sudah mencatat  keluhan keluarga. bahwa semua keluhan warga akan disampaikan ke atasan untuk diatensi." mohon bersabar saya sudah catat apa yang menjadi keluhan warga termasuk keluarga pasien korban yang diduga meninggal akibat  "DBD"." tandasnya. 

Keluarga Pasien "DBD" juga meminta pertanggung jawaban pihak Puskesmas atas Lambannya pelayanan di Puskesmas desa Batunyala hingga menyebabkan ustas solihin meninggal Dunia.
Dalam acara penyuluhan bahaya Soal DBD itu dihadiri oleh Kadus,BPD serta tokoh agama Sedesa Batunyala.(jntb).

0 komentar:

Posting Komentar