Dewan Nasdem Sarankan Pemda Harus Segera Atasi Wabah PMK di Dapil III.


Lombok Tengah.Journal NTB.Com.
Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak sapi masih merebak di Wilayah Lombok Tengah, begitu juga di daerah Pemilihan Dapil Pujut dan Praya Timur sudah merasa Khawatir. Pemerintah daerah ini disarankan untuk menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk menanganinya. Sebab masyarakat  di dapil itu sudah sangat khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya Vaksin  bayangkan warga harus keluar dana pribadi hingga Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Usulan itu disampaikan Fraksi Partai Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Loteng HL Wiraksa pada saat usai melakukan Reses ke III di dapil Pujut Praya Timur. Dia meminta Pemerintah Lombok Tengah  menyiapkan rencana kerja yang cepat, tegas dan terukur terkait penyebaran wabah PMK. "Pemerintah dalam hal ini dinas terkait harus menyiapkan rencana kerja yang baik mengatasi wabah ini. Salah satunya melalui pemberdayaan dan pemanfaatan SDM lokal yang dimiliki oleh Pemda Loteng, jangan menunggu mewabah ke Dapil kita di kabupaten Loteng baru kita bertindak," katanya  Senen (28/06/2022)  
Anggota DPRD  Komisi I dapil III itu mengatakan, Loteng memiliki sarana yang memadai di sektor kesehatan hewan. Pemda bisa undang Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) di NTB. Pemda Loteng memiliki SDA dan SDM yang memadai di bidang kesehatan hewan dan peternakan," Ini harus diingat oleh Pemerintah Loteng untuk tidak ragu-ragu menjalankan kebijakan menangani wabah PMK," ujarnya.
Lanjutnya,  itu akan menjadi kendala dalam menghadapi wabah PMK yang tengah merebak. jika dinas terkait jika ini kita abaikan. Solusi yang dapat digunakan oleh Pemerintah Loteng saat ini yaitu penggunaan dana BTT (Dana Belanja Tak Terduga) tahun anggaran 2022 yang tersedia," sarannya. 

Melihat perkembangan gejala PMK yang terus mewabah ke wilayah Loteng tidak tertutup kemungkinan wilayah dapil tiga  juga akan terdampak." Wabah ini harus diatasi segera, sebab akan berdampak buruk pada dunia usaha ternak yang ada di kabupaten Lombok Tengah," ujarnya. (jntb).

0 komentar:

Posting Komentar