HM Bintang : PDAM Harus Terus Berbenah


Pembangunan Bidang Infrastruktur dibeberapa Kecamatan sebut saja Dapil Praya dan Praya Barat Daya masih jauh dari harapan di kabupaten Lombok Tengah. Seiring dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yaitu MotoGP. 
Beberapa giat proyek Nasional yang terselenggara di Daerah kabupaten Lombok tengah seperti berkenaan dengan pembangunan insfrastruktur pendukung KEK Mandalika diketahui sangat pesat.

Namun, menurut Dewan HM. Bintang Spd hal demikian masih belum berimbang dengan kelayakan infrastruktur lokal di wilayah Lombok tengah sendiri."Kita masih berbicara dibagian selatan, sekitar teritorial KEK semisal kecamatan Pujut saja belum totalitas, apalagi untuk bisa mencakup kawasan yang lebih luas secara umum," tutur HM Bintang, Rabu (15/03/2023).

Dari hasil serapan aspirasi, saat ke lapangan, rata-rata infrastruktur dan air masih jadi kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi maksimal.Contoh, di Praya Barat Daya akses jalan perbatasan yang notabene jadi muka antar Kabupaten di ujung barat sampai sekarang belum teraspal. "Ruas jalan dari Desa Batu jangkih-Montong sapah menuju Lobar sejak 2017 SK-nya sudah jadi jalan Kabupaten, tapi belum dihotmik, Pelambik-Serage tembus Lobar memang sudah dimulai tapi masih sepotong," ungkapnya.

Disisi lain, keberlangsungan proyek Nasional diakui dapat berdampak positif. Tapi pada realisasinya ternyata ada imbas negatif juga. Semacam pembangunan pipanisasi Bendungan Pengga untuk suplai air ke Mandalika akibatkan jalan yang belum lama dihotmik rusak kembali.

Sementara mengenai air, sambungnya, hampir setiap musim kemarau Daerah selatan kering. Solusi sementara hanya sumur bor, untuk keperluan rumah tangga bahkan sampai pertanian. Karena PDAM belum bisa jangkau letak geografis lebih tinggi atau pegunungan.

Diterangkan, terkait bendungan pengga sebenarnya dulu disiapkan jadi sentral irigasi pertanian, sebab mayoritas 80 persen warga berprofesi petani sehingga bisa bercocok tanam 3 kali setahun dengan pola padi, padi, palawija. Namun sekarang fungsinya lebih dominan digunakan oleh PDAM yang jadi sumber pemenuhan kebutuhan air rumah tangga wilayah selatan yang pelanggannya terus bertambah," bebernya.

Sehingga selama periode menduduki kursi legislator, HM. Bintang telah berupaya setiap tahun anggarkan pengadaan sumur bor. Dan terbukti masyarakat merasa sangat terbantu.

Diharapkan, hajat pembangunan atau upaya rekondisi jalan efek proyek Nasional segera dikerjakan agar aktifitas akomodasi transportasi serta distribusi hasil pertanian lancar guna memastikan laju perekonomian berjalan baik.

Begitupun dengan PDAM, pihaknya mendorong supaya bisa terus berbenah, minimal sanggup menjamin kualitas dan kuantitas air berhulu bendungan Batujai. Mengingat tidak selamanya juga keberadaan sumur bor mampu diandalkan.

"Fungsi pengawasan dan koordinasi bersama PUPR dan PDAM tetap kami lakukan serta memastikan setiap program Pemerintah optimal," tandasnya.

Layanan Air Minum Belum Imbangi Kecepatan Pertumbuhan Penduduk 
Perluasan cakupan layanan penyediaan air minum belum dapat sepenuhnya mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk. Hal tersebut diakibatkan karena Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam kondisi tidak sehat dan tingkat kebocoran yang cukup tinggi yang mengakibatkan terhambatnya peningkatan kualitas air minum." Tutup HM Bintang Anggota Komisi III DPRD Loteng. (jntb).

0 komentar:

Posting Komentar