Ikhtiar Pemda Sekolahkan Anak Yatim Piatu Menjadi Dokter
LOMBOK TENGAH.Journalntb.com. Keinginan dan cita cita pemda Loteng wujudkan mencetak regenerasi anak Yatim menjadi Hafizul Qur'an dan dikuliah menjadi dokter tetrus di dengungkan.
Tekad tersebut, disampaikan Bupati Loteng HL.Pathul Bahri S.Ip dalam setiap sejumlah kesempatan saat hadiri kegiatan di Lombok Tengah.
"Walau diketahui bersama, untuk menjadi dokter sangatlah mahal biayanya, namun begitu, hal itu bisa diwujudkan bila didukung penuh oleh seluruh masyarakat," tegas Bupati.
Salah satu langkah yang saat ini dilakukan, dengan membentuk Yayasan Peduli Yatim dengan kepengurusan yang juga telah ditetapkan.
"Disepakati bersama, bahwa pengurus (yayasan) tidak boleh pegang uang, pengurus juga tidak digaji. Jadi ini benar-benar bekerja sukarela untuk anak yatim,"kata Bupati.
Dimasing-masing desa, ada petugas yayasan yang ditugaskan untuk mencatat anak yatim dan atau yatim piatu setiap saat.
Sehingga sejauh ini, jumlah Yatim dan Piatu di Loteng sekitar 12.000 orang lebih. Sejumlah itu, biasanya setiap perayaan Rahman Rahim Day pada 10 Muharam tiap tahun, selalu diberikan santunan masing-masing Rp.100.000 dan dikumpulkan di praya.
Mereka ada yang jauh dari Montong Sapah, ada yang lebih jauh lagi di perbatasan, begitu sampai di rumah uang yang seratus ribu habis, itu sangat sedikit.
Tetapi lanjut Bupati, uang 100 ribu dikalikan 12.000 maka totalnya jadi sekitar Rp.1.2 miliar. Maka sekarang, uang itu jelas Bupati tidak akan dibagikan lagi kepada anak yatim tersebut.
Sementara itu ungkap Bupati, pihaknya saat ini sedang meminta sodaqoh pada seluruh PNS yang ada di Loteng Rp.5000 per bulan atau Seikhlasnya. Hasilnya Rp.100 juta per bulan, kemudian dikalikan 12 bulan, maka hasilnya Rp. 1,2 miliar.
"Nah uang yang tadinya Rp.1,2 miliar yang biasanya kita bagi ke yatim, tahun ini kita tidak bagikan dan kita gabung dengan uang sodaqoh pegawai negeri yang Rp.1,2 miliar, maka hasilnya Rp.2,4 miliar,"jelas Bupati.
Dengan uang Rp. 4,2 tersebut, pihaknya tandas Bupati akan sekolahkan 10 orang penghafal qur'an menjadi dokter. Begitu selesai kuliah dan jadi dokter, merekalah yang akan merawat anak yatim di Loteng.
Saat ini, sedang dilakukan seleksi atas siapa saja anak-anak penghafal qur'an yang jurusan IPA untuk disekolahkan menjadi dokter tersebut dengan melibatkan lembaga kompeten. Barulah dilakukan tes-tes lainya agar kelak, bisa masuk dan diterima di sekolah kedokteran.
"Sekarang ini, untuk daftar masuk saja Rp.500 hingga Rp.600 juta, dan itu tidak salah. Karena ada ketentuanya. Jadi sangat mahal. Diuniversitas lain,malah ada hingga Rp.800 juta, masuk saja,"imbuh Bupati.
Dengan Rp.1,2 milyar. Bisa masuk kedokteran hanya 5 orang, tetapi dengan Rp.2,4 miliar 5 orang anak itu akan kuliah kedoteran hingga selesai dan akan langsung melakukan praktik di klinik yang juga akan dibangunkan di Desa Labulia Kecamatan Jonggat.
"Ada tanah sekitar 2 hektar , disitulah nanti kita akan bangun klinik dengan nama Klinik Peduli Yatim. Di sinilah mereka nanti akan praktik mayani anak-anak yatim secara gratis,"tandas Bupati.
Untuk itu, kepada para Kadus dan perangkat desa serta Kades se-Loteng, Bupati memohon sodaqoh Rp.5000 atau seihklasnya. Yang kalau dihitung 1825 kadus plus 271 perangkat desa, maka setahun bisa diperoleh total Rp.600 juta. (*"*).
0 komentar:
Posting Komentar